Kombinasi Tiga imunoterapi Pengobatan Kanker Pankreas

Pengobatan kanker pankreas selama ini masih fokus pada imunoterapi. Penelitian terbaru menemukan kombinasi tiga imunoterapi untuk kanker.

Kombinasi Tiga imunoterapi Pengobatan Kanker Pankreas
Pengobatan Kanker Pankreas

Semua kanker mematikan dan salah satu yang jarang dirasakan pada stadium awal adalah kanker pankreas. Kabar baiknya, para peneliti di The University of Texas MD Anderson Cancer Center  telah menemukan kombinasi imunoterapi baru untuk pengobatan kanker pankreas dengan menargetkan pos pemeriksaan di sel T dan sel penekan myeloid dan berhasil memprogram ulang lingkungan mikro imun tumor (TIME) dan secara signifikan meningkatkan respons anti tumor dalam model praklinis kanker pankreas.

Publikasi hasil penelitian ini diterbitkan pada 30 Desember 2022 di Nature Cancer. Para peneliti menggunakan profil kekebalan komprehensif pada tikus dan kanker pankreas manusia untuk secara sistematis mengidentifikasi mekanisme resistensi imunoterapi dan menyelidiki target terapi potensial.

Hasilnya ditemukan bahwa menetralkan beberapa mekanisme imunosupresif yang berbeda dari TIME secara dramatis dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dalam model laboratorium. Hal ini menunjukkan pilihan pengobatan potensial untuk kanker yang terkenal mematikan dan tidak responsif ini.

kanker

https://encrypted-tbn0.gstatic.com

Terapi tiga kombinasi ini menghasilkan respons kuratif yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam model penelitian lain seperti ulasan Ronald DePinho, M.D., profesor Biologi Kanker. Pandangan yang berlaku selama ini adalah bahwa kanker pankreas kebal terhadap imunoterapi, tetapi penelitian praklinis ini menunjukkan bahwa kanker ini rentan terhadap terapi kombinasi yang tepat. 

Kanker pankreas adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat dan negara maju lainnya, sebagian karena 80% kasus didiagnosis pada stadium lanjut. Kanker pankreas juga dianggap "non-imunogenik", yang berarti tidak responsif terhadap inhibitor pos pemeriksaan imun anti-PD-1 dan anti-CTLA-4 yang biasa digunakan.

Dalam pengujian antibodi, para peneliti mengamati bahwa model yang diobati dengan agonis 41BB dan antagonis LAG3 dalam kombinasi sel yang diteliti memiliki perkembangan tumor yang lebih lambat, tingkat indikator kekebalan anti-tumor yang lebih tinggi, dan tingkat kelangsungan hidup yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pengobatan dengan antibodi saja atau dengan yang lain.

Para peneliti juga mengonfirmasi bahwa kedua target terapi ini terdapat dalam sampel kanker pankreas manusia, dengan 81% dan 93% pasien yang dianalisis memiliki sel T dengan ekspresi 41BB dan LAG3.

Kombinasi rangkap tiga inilah yang menghasilkan regresi tumor lengkap dan peningkatan kelangsungan hidup secara keseluruhan pada 90% model praklinis. Dalam model lab yang lebih ketat yang mengembangkan beberapa tumor yang muncul secara spontan dengan resistensi pengobatan yang lebih tinggi, kombinasi tersebut mencapai regresi tumor lengkap pada lebih dari 20% kasus.

Ini adalah hasil yang menggembirakan, terutama mengingat kurangnya pilihan imunoterapi yang efektif pada kanker pankreas. Dengan menargetkan beberapa mekanisme sinergis yang menghalangi respons imun, peneliti dapat memberi sel T kesempatan untuk melawan tumor ini.

Para peneliti optimis bahwa kanker pankreas, dan kanker non-imunogenik lainnya, pada akhirnya dapat dibuat rentan terhadap imunoterapi kombinasi.