Sebuah studi Universitas Tel Aviv yang inovatif telah menemukan sekitar 100.000 jenis baru virus yang sebelumnya tidak dikenal. Peningkatan ini setara dengan sembilan kali lipat dalam jumlah virus RNA yang diketahui sains hingga sekarang.
Virus ini ditemukan dalam data lingkungan global mulai dari sampel tanah, lautan, danau, dan ekosistem lainnya. Penemuan ini dapat membantu dalam pengembangan obat anti-mikroba dan melindungi dari jamur dan parasit yang berbahaya bagi pertanian.
Studi: Perluasan virome RNA global mengungkapkan beragam lapisan bakteriofag. Kredit Gambar: Golden Wind / ShutterstockStudi: Perluasan virome RNA global mengungkapkan beragam lapisan bakteriofag. Kredit Gambar: Golden Wind / Shutterstock
Mahasiswa doktoral Uri Neri memimpin studi di bawah bimbingan Prof. Uri Gophna dari Shmunis School of Biomedicine and Cancer Research di Wise Faculty of Life Sciences di Tel Aviv University. Penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan badan penelitian NIH dan JGI yang berbasis di AS. Studi ini dipublikasikan di jurnal bergengsi Cell pada 26 Desember 2022 dan terdiri dari data yang dikumpulkan oleh lebih dari seratus ilmuwan di seluruh dunia.
Virus adalah parasit genetik, artinya mereka harus menginfeksi sel hidup untuk mereplikasi informasi genetiknya, menghasilkan virus baru, dan menyelesaikan siklus infeksinya. Beberapa virus adalah agen penyebab penyakit yang dapat membahayakan manusia (seperti virus corona). Namun, sebagian besar virus tidak membahayakan kita dan menginfeksi sel bakteri dan bahkan beberapa diantaranya hidup di dalam tubuh kita tanpa kita sadari.
Para peneliti mengembangkan alat komputasi canggih yang membedakan antara materi genetik virus RNA dan inang dan menggunakannya untuk menganalisis data besar siklus mutasi virus. Penemuan ini memungkinkan para peneliti untuk merekonstruksi bagaimana virus mengalami proses aklimatisasi yang beragam sepanjang perkembangan evolusi mereka untuk beradaptasi dengan inang yang berbeda.
Dalam menganalisis temuan mereka, para peneliti mengidentifikasi virus yang diduga menginfeksi berbagai mikroorganisme patogen, sehingga membuka kemungkinan penggunaan virus yang ada untuk sekaligus mengendalikannya.
Sumber: https://images.wsj.net/im
Salah satu pertanyaan kunci dalam mikrobiologi adalah bagaimana dan mengapa virus mentransfer gen di antara mereka. Dalam publikasi riset tersebut, peneliti menemukan bahwa virus RNA tidak biasa hidup di lanskap habitat berbeda dan, faktanya, dalam beberapa aspek, mereka tidak jauh berbeda dengan virus DNA. Hal ini membuka pintu untuk penelitian di masa depan dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana virus dapat dimanfaatkan untuk digunakan dalam pengobatan dan pertanian.
Secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan perluasan besar keragaman Orthornavira, terutama virus RNA yang berasosiasi dengan bakteri. Selanjutnya, virus RNA diprediksi memiliki banyak fungsi protein.