"Implan Elektronik”, Cara Baru Pereda Nyeri Saraf Kejepit

Implan Elektronik ditemukan sebagai cara baru pereda nyeri saraf kejepit. Uji coba pada hewan berhasil, butuh riset lanjutan pada manusia.

"Implan Elektronik”, Cara Baru Pereda Nyeri Saraf Kejepit

Semua kasus saraf meninggalkan rasa nyeri dan sakit menyiksa berkepanjangan. Salah satu kasus saraf paling menyiksa manakala terjadi saraf kejepit tulang atau otot di sekitarnya. Ilmuwan sudah berulang kali mencoba cara mengurangi rasa sakit itu.

Sampai akhirnya ditemukan perangkat pereda nyeri saraf kejepit yang menggunakan pendinginan evaporatif untuk memblokir sinyal rasa sakit ini dan sudah di uji coba pada tikus.

Alat ini berbentuk implan yang fleksibel dan dapat larut sebagai pereda nyeri saraf kejepit dengan menggunakan pendinginan evaporatif pada saraf. Implan elektronik yang fleksibel suatu hari nanti memberi sensasi rasa dingin yang dapat membuat manajemen nyeri menjadi lebih baik.

Implan elektronik pereda nyeri saraf kejepit ini dibuat dari bahan yang larut dalam tubuh. Perangkat ini mengelilingi saraf dengan pendingin evaporatif. Ditanamkan pada tikus, pendingin memblokir sinyal rasa sakit agar tidak sampai ke otak, seperti dilaporkan bioengineer John Rogers dan rekannya di Jurnal Science 1 Januari 2023 ini.

Meskipun jauh dari siap untuk digunakan pada manusia, dengan alat ini masa depan manajemen nyeri pada saraf kejepit bisa lebih baik. Dokter bisa mengatur posisi alat pereda nyeri ke atas atau ke bawah yang mereka butuhkan pada saat tertentu agar pasien merasa nyaman.

Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa suhu rendah dapat mematikan saraf di dalam tubuh. Tapi meniru fenomena ini dan mengimplementasikannya dengan implan elektronik tidaklah mudah. Saraf itu rapuh, jadi para ilmuwan membutuhkan sesuatu yang dengan lembut melindungi saraf agar tidak terkena tekanan berlebih. Dan implan elektronik fleksibel cukup ideal untuk diserap tubuh, jadi dokter tidak perlu melepasnya.

Terbuat dari bahan yang larut dalam air, implan elektronik pereda nyeri saraf kejepit ini dilengkapi dengan manset lembut yang membungkus saraf seperti tisu toilet pada gulungan. Saluran-saluran kecil meliuk-liuk sepanjang karetnya.

Saat cairan pendingin yang dipompa melalui saluran menguap, proses tersebut menarik panas dari saraf di bawahnya. Sensor suhu membantu para ilmuwan mencapai sweet spot – kondisi yang cukup dingin untuk memblokir rasa sakit tetapi tidak terlalu dingin untuk merusak saraf.

Para peneliti melilitkan implan di sekitar saraf pada tikus dan menguji bagaimana mereka merespons ketika alat di uji coba pada kaki. Saat pendingin saraf diaktifkan, para ilmuwan dapat memberikan tekanan sekitar tujuh kali lebih banyak dari biasanya sebelum hewan menarik kaki mereka untuk merespon rasa sakit yang muncul.

Implan pereda nyeri terhubung ke sumber daya luar dan akan ditambatkan ke pasien seperti saluran infus. Mereka dapat mengontrol tingkat pereda nyeri dengan menyesuaikan laju aliran cairan pendingin. Sistem seperti itu relatif aman tidak seperti obat pereda nyeri yang membuat ketagihan seperti opioid.

 

Sekarang para peneliti ingin mengeksplorasi berapa lama mereka dapat menerapkan efek pendinginan tanpa merusak jaringan. Dalam percobaan, paling lama mereka mendinginkan saraf tikus adalah sekitar 15 menit.

Untuk bisa efektif mengobati rasa sakit, pendinginan harus berlangsung lebih lama. Riset lanjutan diperlukan agar implan pereda nyeri saraf kejepit ini bisa efektif digunakan pada manusia.

 

Sumber gambar: https://www.sciencenews.org/wp-content/uploads/2022/06/062922_mr_nerve-coller_feat-1030x580.webp