Meta Platforms Membeli Luxexcel untuk Mengembangkan Kacamata Pintar
Kabar terbaru dari kacamata pintar Meta Platforms. Perusahaan ini baru saja membeli Luxexcel yang ada di Belanda. Hal ini diduga untuk memperkuat teknologi AR.

Kabar baru di akhir 2022 kemarin datang dari Meta Platforms. Mereka baru saja membeli Luxexcel, sebuah perusahaan kacamata pintar berbasis di Belanda. Menurut informasi, hal ini diduga untuk memperkuat teknologi augmented reality (AR).
Luxexcel sendiri telah membuat lensa untuk kacamata yang diresepkan dokter di awal berdirinya di 2009. Namun, akhir-akhir ini mereka merambah pembuatan lensa pintar yang terintegrasi dengan teknologi seperti LCD dan hologram.
Sebelumnya, di September 2021, Mark Zuckerberg telah bekerja sama dengan Ray-Ban, perusahaan kacamata pintar dengan teknologi. Saat itu, Ray-Ban membuat ajakan pendaftaran agar masyarakat tidak ketinggalan ketika produk siap diluncurkan.
Kacamata pintar pertama Facebook dirilis 9 September 2021. Kacamata ini dapat digunakan untuk mendengarkan musik, menerima panggilan, mengambil foto dan video pendek, dan menyebarkannya di seluruh layanan Facebook dengan aplikasi pendamping.
Benda ini diproduksi bersama EssilorLuxottica, perusahaan induk Ray-Ban. Mengutip Reuters, harga dari kacamata pertama Facebook ini mulai 299 dollar AS atau sekitar Rp4,26 juta.
tafansa.id mengutip TechCrunch pada (31/12) tentang Meta yang membeli Luxexcel. Namun, belum diketahui rincian akuisisi dari kedua perusahaan ini.
Meta mengaku senang dengan bergabungnya tim Luxexcel guna memperdalam kemitraan diantara mereka.
Menurut kabar yang beredar, keduanya sudah bekerja sama untuk Project Aria, sebuah pengembangan teknologi augmented reality.
Sesuai pernyataan Mark Zuckerberg pada 2021 lalu, bahwa kacamata pintar akan menjadi bagian penting dalam membangun platform komputasi berikutnya.
Ia menambahkan, kacamata tersebut tidak akan mengambil konten dan disimpan di aplikasi Facebook View untuk mempersonalisasi iklan, sekalipun produk ini dapat merekam foto dan video pendek.
Mark juga memastikan pengguna bebas iklan ketika menggunakan kacamata tersebut. Selain itu, terdapat fitur asisten virtual opsional. Sehingga foto dan video dapat diambil secara handsfree dengan perintah suara.
“Lampu LED pada kacamata akan muncul saat kamera menyala. Sehingga orang lain sadar kalau ada yang mengambil foto atau video dengan kacamata itu,” ucap Mark.
“Juga ada panduan untuk menghindari tindakan ilegal seperti pelecehan atau menangkap informasi sensitif seperti kode PIN. Sehingga kacamata ini harus dimatikan di ruang pribadi,” timpalnya.
Facebook telah banyak berinvestasi dan membutuhkan 5-10 tahun untuk meluncurkan kacamata pintar ini.
Berbagai upaya pun dilakukan, mulai dari virtual dan augmented reality, mengembangkan perangkat keras seperti headset Oculus VR hingga mengerjakan gelang atau wristband untuk mengontrol kacamata augmented reality.
Sumber gambar: https://img.antaranews.com/cache/800x533/2022/08/26/2022-07-19T161225Z_1_LYNXMPEI6I0U2_RTROPTP_4_RUSSIA-COURT-META.webp.webp