XL AXiata

Terobosan baru dilakukan oleh XL Axiata. Perusahaan yang mulai beroperasi secara komersial sejak 1996 itu meluncurkan teknologi Fiber To The Room (FTTR) di XL Satu, sebuah layanan konvergensinya.

Teknologi tersebut diperkenalkan kepada pelanggan. XL Axiata mengklaim bahwa FTTR bisa membuat internet rumahan semakin stabil.

Teknologi FTTR sendiri merupakan inovasi terbaru dengan memasangkan kabel serat optik sebagai media jaringan yang dipasang di setiap ruangan. Teknolgi tersebut diletakkan di sebuah rumah atau bangunan yang menggunakan layanan XL. Adopsi teknologi FTTR di XL Satu merupakan kerja sama dengan Huawei.

Serat optik yang terdapat pada FTTR memungkinkan pelaggan mendapat pengalaman berselancar di internet dengan lebih lancar, cepat dan stabil. Pengguna juga bisa mengakses sinyal di seluruh ruangan atau bangunan.

Teknologi ini menjadi jawaban bagi sebagian pengguna yang mengeluhkan jaringan WiFi lemot. Biasanya hal itu karena jaringan kurang mampu menembus sekat, seperti tembok, sehingga keepatan internet mengalami penurunan.

Perangkat FTTR dinilai bisa memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, terutama dalam menikmati video online streaming, game online, hingga smart home. 

FTTR Rumah dan UKM juga menyediakan layanan jaringan dengan bandhwidth tinggi, latensi rendah, roaming WiFi lancar dan WiFi yang cerdas.

Terobosan ini tentu saja akan sangat dinantikan oleh pelanggan. Mengingat kebutuhan internet masyarakat Indonesia semakin meningkat. Sebagian besar aspek kehidupan kini beralih ke digital dengan memanfaatkan jaringan internet.

Seperti data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Mereka merilis hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia pada 2023. Menurut rilis tersebut, pengguna internet di Indonesia pada periode 2022-2023 mencapai 215,63 juta orang.

Angka itu meningkat sebanyak 2,67 persen jika dibandingkan periode sebelumnya yaitu 210,03 juta pengguna. Jika populasi masyarakat Indonesia saat ini sebanyak 275,77 juta jiwa, maka pengguna internet setara dengan 78,19 persennya.

Jumlah pengguna internet di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun, terutama lima tahun terakhir. Seperti pada 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen dan terus naik hingga 73,7 persen pada 2019-2020.

Tidak berhenti sampai di situ, pada 2021-2022 penetrasi internet kembali meningkat. Kali ini mencapai 77,02 persen. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin melek dengan internet.

Sementara itu, di sisi lain jumlah pengguna internet di Indonesia juga menjadi pasar tersendiri bagi penyedia layanan provider. Mereka saling berlomba memberikan layanan terbaik agar semakin dilirik oleh pengguna internet yang hampir di sluruh Indonesia itu.