tumpukan sampah

Berdasarkan data dari situs kementerian lingkungan hidup Indonesia, sampah sisa makanan menjadi sampah terbesar yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia. Sampah sisa makanan merupakan sampah yang berasal dari sisa bahan makanan dan sisa makanan yang sudah jadi. Contohnya seperti potongan sayur, buah-buahan busuk, makanan basi dll.

Dilansir dari SPISN Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, pada tahun 2022 , total timbulan sampah di Indonesia sekitar 19,137,821.53 ton. Lebih dari 40 % nya terdiri merupakan sampah sisa makanan. Itu artinya terdapat sekitar 7,65 juta ton makanan yang terbuang.

Dikutip dari kumparan.com, rata-rata makanan yang kita makan bernilai sekitar 35 ton sepanjang hidup. Itu berarti, dari 7,6 juta ton sisa sampah makanan, dapat memberikan makan sekitar 217 ribu orang seumur hidup. Ironisnya masih terdapat 8,3 persen atau sekitar 22,4 juta orang Indonesia yang masih kekurangan pangan.

Padahal sampah sisa makanan yang tidak diolah dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Lantas apa saja dampak yang dapat terjadi? Berikut adalah dampak yang ditimbulkan akibat menumpuknya sampah sisa makanan.

 

Dampak Sampah Sisa Makanan Bagi Kehidupan

1. Meningkatnya emisi rumah kaca

Sampah sisa makanan yang menumpuk dapat mengeluarkan gas metana, salah satu gas penghasil efek rumah kaca. Gas ini memiliki kadar gas rumah kaca kedua terbesar setelah karbondioksida. Namun, gas ini 21 kali lebih kuat menjadi gas rumah kaca dari gas CO2. Efek rumah kaca menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global yang merugikan bumi dan manusia di dalamnya. Maka semakin banyak sampah sisa makanan, manusia akan semakin merugi.

2. Menimbulkan bau yang tidak sedap

Makanan yang tersisa dan dibuang begitu saja akan mengalami proses penguraian oleh berbagai jenis bakteri di sekitarnya. Proses penguraian atau pembusukan ini akan menghasilkan gas ammonia (NH3) dan hydrogen sulfida (H2S). Ammonia memiliki bau tajam dan H2S berbau seperti telur busuk. Itulah mengapa sampah yang membusuk menimbulkan bau tidak sedap.

3. Memunculkan berbagai macam penyakit

Di dalam tumpukan sampah, bukan hanya terdapat bakteri pengurai, namun sayangnya juga terdapat bakteri sumber penyakit. Seperti Shigella shegae, Entamoeba histolytica, Salmonella typhi, Vibrio cholera, Pasteurella pestis, Leptospira icterohaemorrhagica dan Streptobacillus moniliformis. Bakteri-bakteri tersebut bisa ada karena lalat dan tikus yang membawanya dan sering singgah di tumpukan sampah. Di samping itu, tumpukan sampah juga dapat menyebabkan keracunan akibat gas metan, karbon monoksida, karbon dioksida dan hydrogen sulfida.

 

Maka dari itu kawan, atur berapa makananmu dan jangan sisakan makanan, ya!

Referensi

https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/

https://kumparan.com/lampu-edison/jumlah-makanan-yang-masuk-selama-hidup

Sumber gambar : https://www.pexels.com/id-id/foto/tempat-pembuangan-sampah-di-bawah-langit-cerah-128421/