Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar semua pihak saling menghormati dan menghindari konflik terkait perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 Hijriah.
Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh, mengatakan diperlukan semangat saling menghargai dan menghormati atas perbedaan tersebut. Perbedaan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan akan menghasilkan kesepakatan, bukan perselisihan dan permusuhan. Oleh karena itu, agama harus diterapkan dengan ilmu sehingga dapat muncul semangat harmoni dan persatuan.
Ni'am mengatakan bahwa penentuan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah merupakan masalah ijtihadiyah atau persoalan yang tidak memiliki petunjuk ayat atau dalil yang jelas. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya perbedaan di kalangan cendekiawan sangat besar. Namun, hal ini harus ditangani dengan toleransi, terutama pada masalah yang terdapat dalam wilayah dimungkinkan terjadi perbedaan.
Menurut Asrorun Ni'am Sholeh, terkait penetapan 1 Syawal 1444 H, sebaiknya menunggu hasil penetapan dari pemerintah. Hal ini dimulai dengan sidang isbat yang dihadiri oleh ahli-ahli di bidang astronomi dan falak, perwakilan organisasi Islam, dan juga pertimbangan MUI.
Ni'am juga mengingatkan bahwa karena hilal berada dalam ketinggian yang termasuk dalam wilayah dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat, maka akan ada perbedaan waktu penetapan hari raya Idulfitri.
Ni'am juga memberikan saran bagi mereka yang menggunakan ijtihad dengan patokan wujudul hilal dan bagi yang meyakini hari raya jatuh pada Jumat untuk melaksanakan salat Idul Fitri dan tidak berpuasa.
Sedangkan mereka yang berpatokan dengan rukyah atau hisab imkanur rukyah dengan kriteria ketinggian hilal 3 derajat dan meyakini pandangan bahwa Idul Fitri jatuh pada hari Sabtu, maka pelaksanaan salat Idul Fitri dilaksanakan pada hari Sabtu dan tidak boleh berpuasa di hari tersebut. Namun, pada hari Jumat wajib berpuasa.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Jumat (21/4/2023) besok. Oleh karena itu, semua pihak diharapkan dapat saling menghormati dan menghindari konflik terkait perbedaan penetapan Idul Fitri.